Sunday, October 18, 2009

Happy MyDay guys..

Senangnya kalo udah senin,
Hari baru, semangat baru,, baik untuk memulai segalanya,,
Hew,, ga boleh ada yang protes yaa..^o^


Kalo kemaren kami share karya printAd kami, kali ini kami pengen share karya yang lain, boleh ya??
Jadi ceritanya, UNICEF (tau dunk ya??) ngadain lomba campaign “Cintai Anak Indonesia”.


Briefnya adalah anak – anak Indonesia mempunyai banyak permasalahan yang kompleks, namun kurang mendapat perhatian dari masyarakat luas, nah bagaimana caranya kita membantu anak – anak Indonesia untuk mendapatkan perhatian dan empati dari masyarakat Indonesia melalui kampanye Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Cintai Anak Indonesia.


Nah, karena sekali ini campaign, kita pengen banget buat nyoba bikin. Ya paling ga, ga menang juga gapapa yang penting ngebuat dan punya pengalaman pernah ngebuat campaign.
Kita pun mulai melirik ke sekolah-sekolah di sekitar, ngeliatin si anak kecil itu tu ngapain ajah? Permasalahan apa sih yang ada di dunia mereka? Apa sih yang mereka butuhkan?


Finally, kami sepakat untuk mengatakan bahwa dunia anak itu sudah hilang, liat ajah anak-anak jaman sekarang, mereka ga kenal sama lagu “diobok-obok” punya Joshua ataupun lagunya Trio Kwek-Kwek, yang mereka tahu adalah lagunya Peterpan, Nidji, ST12 dan sebagainya,,
Selain itu, mereka mulai ga mengenal maenan kita jaman dulu, seperti : engklek. Tau kan?? Yang begini loh,,



Nah,, ga ngerti mereka yang beginian, mereka taunya maen PSP (Play Station Portable), maenan play station, game online, internet dan sejenisnya.
Selain itu, mereka juga kurang mendapatkan acara-acara yang layak buat usia mereka. Sebutin deh acara anak-anak yang ada di tivi sekarang. Apa ajah?? Cukup ga buat menambah pengetahuan mereka?? Kami sih rasa engga,,
Dari hal inilah, kami membuat satu kampanye sosial yang berjudul “Saving Children Morality”

let's check it out,,


Oiya, karya kita ini berhasil menjadi finalis dan membuat kita berhasil ke Jakarta, oh iya
selain kita ada Agus 'Pakdhe' juga Evan dari Universitas Sebelas Maret, yang berhasil ke Pattaya adalah temen kita David dan Adit dari UGM,,

para finalis dan pemenang :)

gapapa deh, yang penting kita berhasil ke Dufan. yihhaaaa..!!
hehe,, ga ding.. :)
yang jelas banyak banget yang bisa kita dapet. pas ngebuka briefnya, kita brainstorm dan cari data. kita jadi tahu bahwa banyak banget permasalahan yang menimpa adik-adik kita. semuanya penting untuk dijadikan gerakan. kami jadi mulai peduli pada hal yang dulu kurang kami perhatikan, bahkan dilirik aja engga.
Ketemu Mba Ira dan Mba Fanni juga bikin kita tahu bahwa permasalahan paling utama di Indonesia adalah masalah kurangnya kepedulian orangtua terhadap program imunisasi untuk anak mereka. :)

Ini sebabnya kita suka nyoba ikutan lomba, soalnya setelahnya, kita bakal dapet informasi tambahan yang kadangkala ga pernah terbayangkan.

beberapa moment yang tertangkap oleh kamera pak Agus.
yang lain tersimpan di hati :)

foto bersama..ada yang kategori umum juga kami, para mahasiswa
*nambah banyak temen baru*

we are Olivia Respati

dapet banyak oleh-oleh dari UNICEF

Pembimbing kami yang selalu menemani dalam suka dan duka..ciehh...

Best Regards,



Olivia Respati

Jogja Java Carnival 2009

Sugeng tanggap warsa 253 Yogyaku.



Biasanya paling males keluar malam minggu, selain bakal rame dan macet di jalan juga kadang males nongkrong karna bakal penuh banget, tapi malam minggu kemaren apapun keadaannya, akan kita terobos demi ngeliat Jogja Java Carnival 2009 (ahh,, alay lo!!) tapi bener deh, kita yang udah berusaha melewati titik-titik perkiraan macet, tetep ajah terjebak dan terjepit diantara semua kendaraan yang bertujuan sama, NONTON JOGJA JAVA CARNIVAL!!


Jogja Java Carnival 2009 adalah kali kedua di selenggarakannya dalam rangkaian ulang tahun Yogyakarta. Yang pertama adalah pada saat Yogya ulang tahun ke 252. Kali ini koreografer untuk Jogja Java Carnival 2009 adalah Mas Didik Nini Thowok, selain itu, beliau juga merupakan Steering Committee dalam acara ini.


Kali ini ada 25 kelompok yang akan unjuk kebolehan sepanjang jalan Malioboro hingga alun-alun utara. Masyarakat berdiri di sepanjang jalan tersebut untuk meyaksikan aksi masing-masing kelompok, sedangkan di alun-alun utara merupakan tempat berakhirnya karnaval. Disinilah Gurbernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Wali kota Yogyakarta Herry Zudianto, Wakil wali kota Haryadi Suyuti dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta hadir untuk menyaksikan atraksi dari para peserta karnaval.


Nah, kita pengen cerita dan share beberapa poto yang berhasil kita tangkep, semua usaha sudah dikerahkan untuk mendapatkan moment yang bisa dibagi ke kalian. karena keterbatasan kemampuan dan lensa, inilah yang terbaik yang bisa kita hasilkan. well, harus terus belajar buat dapat yang lebih baik lagi nih.(sedang belajar poto jurnalistik dengan setting bukan auto.) enjoy :)


Di alun-alun sendiri mulai menampilkan welcome dance yang berjudul Ayodya, ada juga para Hip-Hop dancer sebagai symbol bahwa Yogya memberikan ruang untuk anak muda dalam berkreasi, selain itu, ada juga perform dari negri seberang, Iran, sebagai kado ulang tahun untuk Jogja.


ini kalo kamu nontonnya dari tribun. mari kita mendekat.


tari perang ayodya



hiphop dance yang keren banget

kado dari Iran buat Jogja



bagian dari atraksi kuda lumping

kuda lumping



Tarian penutup koreografer oleh Mas Didi Nini Thowok


Para peserta karnaval pun mulai masuk ke alun-alun utara sekitar pukul 21.15 WIB, dimulai dari adanya temen-temen paskibraka yang membawa beberapa tropi penghargaan yang pernah di terima oleh kota Yogyakarta.


Para paskibraka membuka karnaval


Setelah itu, disusul dengan rombongan pasukan bergada yang berbaris rapi dan menari dengan tombak di tangan, pasukan ini merupakan replika dari prajurit keraton. Pasukan bergada ini dibagi menjadi dua, barisan oaling depan merupakan pasukan yang sudah berumur, diikuti oleh barisan belakang yaitu pasukan yang masih muda. Hal ini ingin menyampaikan bahwa anak-anak muda di jaman moderen sekarang ini juga mempunyai rasa untuk mengabdi kepada kotanya tercinta.


Bergada yang sudah 'sepuh' ga kalah semangat


jangan salah, ini karena eyang yang semangat banget dan semua photo yang ada dia, blur. like this.


Bergada ada juga yang ga 'sepuh', memperlihatkan kecintaan orang muda terhadap Jogjakarta


Ada juga replika prosesi jumenengan, dimana diperlihatkan adanya singgasana yang didudukin oleh sultan dan permaisurinya. Hal ini menyimbolkan dimana sultah yang bertatah memimpin rakyatnya dengan arif dan bijaksana didampingi oleh sang permaisuri.


jumenengan


Bantul pun tak mau kalah, sebagai salah satu kota penghasil batik, bantul menunjukkan berbagai macam batik dengan corak yang berbeda-beda. Para penari yang memakainya terlihat semakin cantik dengan balutan busana asli bantul tersebut. Bantul juga terkenal dengan kerajinan kulitnya, bantul pun menunjukkan wayang kulit yang terbesar di Jogja Java Carnival 2009 (hehehe,, iyalah,, Cuma bantul kok yang buat replika wayang kulit di acara ini =p ).


wayang ini besar banget,liat perbandingan orang di belakangnya.

Batik cantik dipakai mba yang ayu.


Rombongan berikutnya adalah kelompok rias pengantin kas Yogyakarta, mereka menampilkan replika pengantin khas yogyakarta dengan pakaian dan tata rias yang khas.


Padepokan Bagong Kusudiarjo pun tak mau ikut ketinggalan untuk mempersembahkan atraksinya untuk ulang tahun Yogya.



Kesenian tradisional seperti angguk dari kulonprogo dan badui dari sleman pun turut hadir memeriahkan acara ini.

mba ini semangat banget manggil-manggil mba Endah yang lagi nari di depan.
dia teriak sambil ambil gambar pake hape. mba yang dipanggil? nunduk malu ga karuan.


ini dari kulonprogo dan sleman loh.keren ya.


Yang paling surprise adalah adanya ogoh-ogoh diantara peserta karnaval. Wah..kok jadi kaya di Bali ya?? Ogoh-ogohnya di angkat oleh beberapa orang yang bertelanjang dada dan diputer-puter searah jarum jam.. bener-bener kaya hari sebelum nyepi di Bali.. hew,, ternyata ogoh-ogoh ini adalah karya anak Institut Seni Indonesia – Yogyakarta.


bisa dbandingin gedhe dan seberapa beratnya kan?


Setelah ogoh-ogoh, ada juga rombongan manusia enggrang. Keren banget,, mereka bisa jaga keseimbangan dengan mantap dan ga ada tuh yang jatuh-jatuh,, penampilan ini dari temen-temen teater Garasi.


Para Waria dari LSM kebaya (komunitas pemerhati Waria di Yogyakarta) melenggok dengan anggunya, mereka pun menyanyikan satu lagu yang berisikan perasaan hati mereka.


mereka cantik-cantik loh


Jogja juga kedatangan tamu dari Omah Joglo dari Solo Batik Karnival. Disini diperlihatkan keanekaragaman jenis batik yang dihasilkan oleh Solo.


Ga mau ketinggalan, museum ulen sentalu juga ikut serta menampilkan batik dan sejarahnya.

Kalo tadi ada temen-temen ISI, nah temen-temen UNY (Universitas Negrei Yogyakarta) juga tak mau ketinggalan, mereka menari dengan tema Dewi Saraswati yaitu Dewi ilmu pengetahuan serta menampilkan replika Ganesha, sebagai simbol pendidikan.


Teman-teman dari kelompok mahasiswa internasional yang berkuliah di Universitas Gajah Mada juga ikut berpartisipasi, merea berasal dari 54 negara, seperti : Timor Leste, Belanda, Cina, Jerman, Perancis dan lain sebagainya,, di rombongan terakhir para bule jerman menunjukkan kebolehan mereka untuk menari,, thanks guys!!


Korean dancer pun muncul membawakan tarian Somonoi. Bener ga ya tulisannya??heww,, tapi cara nyebutnya begitu kok,, bener deh,, suer!!


Ada juga pertunjukkan karawitan yang menyertakan patung Roro Blonyo simbol sepasang suami istri yang hidup serasi berdampingan, mereka ingin menyimbolkan bahwa masyarakat Yogya bisa hidup berdampingan dengan serasi. Amin!!


Rombongan berikutnya adalah penari yang bertopeng dan mempunyai dua muka di depan dan dibelakang khas mas Didik Nini Thowok..

Setelah penuh dengan music tarian, tiba-tiba rombongan berikutnya diam tanpa kata dan tanpa musik, maklum mereka adalah komunitas pantonim. Pantesaann..

Yogya kedatangan tamu dari Pangkal Pinang, kepulauan Bangka Belitung. Pak Walikota juga turut hadir untuk memeriahkan ulang tahun Yogya,, waahh,, makasi banyak ya pak!! Besok-besok kita boleh tuh diundang kesana,, *ngarep*

Komunitas badut Yogya juga turut ikut serta dalam parade, anak-anak kecil pun mulai mendekat ke bibir panggung.

Ga Cuma Bangka Belitung, Kabupaten Lingga dari Riau juga ikut hadir memberikan kado istimewa berupa perform khas daerah sana.


Barongsai ga hanya muncul pada saat Imlek, tapi di ulang tahun Yogya juga ada.. Yogya sendiri memiliki 5 komunitas liong barong dan mereka menampilkan barong dengan sangat bagus.


Disusul dengan komunitas Gayam 16 yang menampilkan gamelan gaul, mereka menampilkan perpaduan music gamelan jawa dengan komposisi musik yang sekarang lagi tren. Jadi kamu bisa ngeliat orang maen gamelan dan disebelahnya ada DJ yang sedang asik nge-DJ dengan laptopnya. Selain itu, ada juga para cheerleaders yang menari dengan enerjik dengan mengikuti irama si gamelan gaul. Perpaduan yang keren!!



Sampai akhirnya semua rombongan pun sudah selesai menunjukkan penampilan mereka masing-masing, dan kembang api dari empat titik pun muncul berbarengan selama hampir 15 menit. Bagus banget!!


Oh,ya.beberapa photo tambahan ada di kamera lomo kami (17 Oktober adalah hari toycamera sedunia,jadi kami juga pengen mengajak toycam untuk melihat Jogja Java Carnival 2009) setelah mencetak kami akan sharing lagi buat kalian. :)


Jogja Java Carnival 2009 mengambil tema “Art and Culture Celebration”. Dimana Yogyakarta mulai berubah dari wilayah agraris menjadi industry kreatif. Bener juga ya?? Sedikit info nih, kita berhasil mendekat ke Sri Sultan untuk mendengarkan apa harapan beliau untuk Jogja Java Carnival. Beliau mengatakan bahwa Jogja Java Carnival yang kedua ini lebih tertata daripada yang pertama dan berharap yang berikutnya akan lebih baik lagi sehingga bisa go internasional. Aminn!!


Dan yang membuat kita seneng banget tadi malem habis acara adalah kita berhasil foto dengan orang penting yang membuat semua terkoordinir dengan baik dalam acara Jogja Java Carnival.. siapa?? panitia?? Hemm,, bukan. Lebih tinggi lagi.. Sultan?? Hahhh,, we hope so, tapi Sri Sultan benar-benar di kelilingi oleh masyarakat maupun fotografer.. jadi siapa??


Mas Didik Nini Thowok. Yup!! Koordinator Event dari Jogja Java Carnival 2009 makasi ya mas, udah mo foto sama dua anak kecil letek yang berbatik.hahahha


Foto bareng mas Didik Nini Thowok..Seneng!!!


Yang pastinya, kita seneng banget bisa dapet kesempatan buat ngeliat dan sharing ini ke kalian semua. Semoga Jogja Java Carnival diadain tiap kali Yogya ultah yaaa. Amin!!


Menurut kami, Jogja java carnival merupakan event yang tepat bagi kita semua, baik masyarakat maupun mahasiswa karena di dalam acara ini kita dapat mengetahui budaya dan potensi yang ada di dalam kota Yogyakarta yang menjadi tempat tinggal kita. Kita yang tadinya tidak mengetahui mengenai simbol-simbol menjadi tau makna dan pesan serta harapan yang terkandung di dalamnya.


Love to get all of experiences at Jogja Java Carnival.

thanks to Utie for Photos and Via for keep twetting,, hahaha =)

and you that have read our blog :)


best regards,

Olivia respati